Pages

Saturday, January 28, 2012

OBJEK PEMBICARAAN FILSAFAT

Fase pertama dari pengenalan (pengetahua) ialah penegnalan indrawi yang mencatat semua perkara menurut urut-urutanya datang pada indera dengan bentuknya,warnanya,besarnya, letaknya, dan sebagainya Akan tetapi kita segera kemudian mengetahui bahwa tiap-tiap perkara mempunyai esensinya (mahiyyah) yang tetap meskipun sifat-sifat yang inderawi berubah-ubah dan keadaanyapun berbeda-beda, sedang fungsi esensi sesuatu ialah memegangi ciri-ciri khasnya yang pokok ketika terjadi perubahan kedaaan.

Orang yang berpengalaman ialah orang yang mengetahui bahwa kemiripan dan pertalian tersebut mempunyai sebab yang tetap yaitu esensi. Pengetahuan ini akan berguna baginya dalam mengatur urusan-urusannya di masa lampau dan dalam mengenal masa depannya.
Di belakang objek ilmu-ilmu positif yang diperoleh dengan penelitian dan pengujian, dan yang bertujuan mengenal sejumlah perkara tertentu, terdapat persoalan-persoalan yang lebih umum dan lebih jauh, dan hanya bisa ditanggulangi dengan akal-pikiran semata. Persoalan-persoalan tersebut itulah yang membentuk filsafat.
Kemudian kita bisa membuat objek pembahasan lagi, yaitu penegtahuan (pengenal) itu sendiri, cara-caranya, dan syarat-syarat kebenaran atau salahnya, dan dari sini maka keluarlah ilmu"logika" (mantiq) yang tidak ada kemiripannya dengan ilmu-ilmu positif.
Dari uraian diatas, dapatlah dibuat pengertian filsafat aitu ilmu tentang wujud-wujud melalui sebab-sebabnya yang jauh (al-maujudatu bil'ilal al ba'idah). Yakni pengetahuanyang yakin sampai kepada sebab-sebabnya sesuatu. Ilmu terhadap wujud-wujud tersebut adalah bersifat keseluruhan, bukan bersifat terperinci menjadi (garis kecilnya) karena pengetahuan secara terperinci menjadi lapangan ilmu-ilmu nyata.Dengan demikian maka filsafat mencakup semua dan semua yang hidup, yakni pengetahuan terhadap sebab-sebab yang dekat yang tidak perlu dicari lagi sesudahnya.

No comments:

Post a Comment